Danau tamiyang banjarbaru kalsel

Holaaa i am back (again)

Saya pribadi turut berduka cita buat bencana banjir yang terjadi di kalimantan selatan khususnya dan seluruh Indonesia yang terkena juga,semoga kita tabah dan menjadi lebih kuat untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik.

Seharusnya perjalanan ini ku tulis di 2020,namun karena sesuatu hal semuanya harus tersimpan begitu saja di memori hape beruntung filenya masih ada sehingga ketika keberuntungan bertemu dengan waktu yang tepat membuatku bisa menuangkan tulisanku disini. 
Di Banjarbaru kalimantan selatan banyak sekali bertebaran spot-spot wisata mulai yang alami hingga adanya campur tangan manusia,mulai dari alamnya hingga bentangan budayanya yang unik,salah satunya adalah objek wisata danau tamiyang yang berlokasi di desa mandikapau barat,kecamatan karang intan,kabupaten Banjar kalimantan selatan.



Sebenarnya danau ini adalah aliran sungai besar yang bersumber dari waduk riam kanan yang kemudian menjadi muara irigasi,lokasinya yang tak begitu jauh dari kota Banjarbaru membuatnya gampang untuk diakses karena sudah banyak petunjuk jalan menuju kemari,namun untuk akomodasi kendaraan lebih baik menggunakan kendaraan pribadi saja karena tidak adanya akses mobil angkutan umum kemari sehingga akan menyulitkan kalian jika belum pernah kemari,katanya  danau ini diresmikan oleh Bupati Banjar KH Khalilurrahman pada 3 februari 2018 dan resmi menjadi objek wisata yang layak untuk dikunjungi oleh siapapun,baik itu dengan teman ataupun keluarga bahkan pasangan kalian.

Fyi,akses menuju lokasi wisata alam ini dari kota Banjarbaru kita harus menuju arah Mandiangin,kemudian di persimpangan tiga desa Padang Panjang berbelok ke kiri ke arah desa Sungai Alang dan jalan terus beberapa kiometer hingga sampai di Desa Mandikapau Barat. Danaunya lumayan luas dan terlihat biru jika dilihat dari kejauhan dengan latar bukit-bukit dibelakangnya membuat danau ini terlihat eksotik dan fotoable.

Objek wisata danau Tamiyang juga sudah dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang membuat suasananya semakin hidup dan meriah,mulai dari jembatan yang dicat berwarna warni,fasilitas spot foto hingga permainan air. Sayangnya efek pandemi covid19 membuat objek wisata ini menjadi sepi dan terlihat suram karena pudarnya warna cat dan mulai banyaknya spot yang sedikit kotor bahkan ada keramba didanau membuat suasana danau sedikit terganggu. Tiket masuk yang tergolong murah hanya sekitar 5k untuk kendaraan motor dengan area parkir yang teduh dan lumayan luas,lokasinya sendiri dekat dengan jalan desa.

Danau tamiyang memiliki jembatan besi dengan cat warna warni yang sayangnya sudah mulai pudar namun masih terlihat cantik,jembatan ini membelah  danau untuk akses warga menuju kebun mereka,karna mayoritas warga sekitar pekerjaannya ada pekebun dan bahkan sebelum menjadi objek wisata yang dikomersilkan jembatan ini sudah ada dan lama menemani warga-warga disana.
Ada juga gazebo-gazebo yang berada persis di peinggir danau dan sebuah bangunan terbuka untuk memandang dari ketinggian sehingga objek wisatanya terlihat lebih wah di kamera kalian.


So,apakah kalian berminat kemari guys??

Comments

Popular posts from this blog

Namanya kampung madu kelulut tapi tak masuk map

hidden paradise in aceh singkil part 2

trip seharian ke tangkahan langkat